“Jika Misbahul Ulum lenyap tanpa bekas atau hancur di tangan orang-orang yang punya kepentingan untuk menguasai Misbahul Ulum tidak lagi mendapat kepercayaan dari masyarakat, aku mau bilang alumni mana??”
Wa wa wa wa waduuuuuuuuh, hayalan tambah parah ni, Misbah tinggal nama …!
Hayalan pertama, Ijazahku….
Rencananya, punya niat jadi pejabat public, hahahahahaha
Tp ijazah Misbahul Ulum gak diakui lagi. Kan Misbah udah hancur karena alumninya.. Cita-cita saya sebagai alumni mau jadi anggota legeslatif dan eksekutif terganjal di tahap verifikasi karena ijazah dengan stempel Misbahul Ulum Paloh, orang akan beranggapan “alumninya sendiri yang sudah dibesarkan seperti anak kandung malah menyerang dengan cara-cara yang …… (blm lulus sensor)”.
Pembaca jangan seriuslah…!!! Cuma hayalan belaka kok…
Hayalan kedua, PT. Yayasan T.bk
Ni agak bisnis dikit, kalau dilihat komposisi yayasan MU dari Pembina sampai dengan pengurus harian penuh dengan talenta luar biasa dari berbagai disiplin ilmu. Saya menghayal kalau mereka mendirikan satu perusahaan besar pasti mudah, ekonom udah ada Pak Asnawi, Pak Kertasi sebagai Direksi, Tgk Ramli sebagai Humas, pokoknya komplitlah, tiap bulan pasti dapat keuntungan ratusan juta. Tapi kenapa sibuk ngurus Yayasan Misbahul Ulum? Gak ada keuntungan kok, malah harta pribadi jadi taruhan, aneh juga ya? Udah ikhlas kerja lilllahi taala, menguras tenaga, pikiran maupun mental malah difitnah menggelapkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ...
Nyoe hayalan maken pungoe sang, tapi jika ada yang berbuat demikian dialah pang ulee pungoe dunia akhirat, hahahahahaha….
Hayalan ketiga, Jak Ta Let Bui...
IJazah diragukan, lembaga dituduh menggelapkan dana bantuan, pelakunya anak sendiri, 1000-an alumni & santri akan ragu diterima masyarakat, jak ta mita parang dg leumbeng ta let bui dg tim elit Paloh Punti... kita hny sampah Masyarakat, eeeeeeeiiiiiits, cuma hayalan...Kita membantu dalam hayalan atau membiarkan dalam lamunan ??? hihihiiyok menghayal...
